Kehamilan adalah satu fase hidup yang bisa dan memang menyita banyak banget waktu, energi, & pikiran yekan. Bahkan untuk kegiatan menyenangkan macem belanja keperluan bayinya pun, bagiku, menyita perhatian banget. Karena tentu saja, nggak mau asal beli padahal harga juga nggak murah. Meski yang murah belum tentu jelek dan yang mahal belum tentu nggak murahan 😛
Aku sendiri adalah tipe yang kebetulan kemarin ini sabar betul dalam menahan keinginan belanja. Selain keduluan oleh eyangnya anak, akupun selow saja belanja di usia hamil yang sud menjelang 8 bulan.
Lalu memang apa saja yang kulakukan untuk menyelesaikan pembelian daftar belanjaan perlengkapan bayi secara sabar & bertahap?
1. Buat Daftar Produk Belanjaan
Jelas, ini adalah tahap pertama yang paling penting. Mendata apa saja yang dibutuhkan untuk anak & ibu, apa saja yang dibutuhkan sebelum persalinan, saat persalinan, dan sesudah kelahiran, lalu dipilah lagi, misal setelah kelahiran itu selain pakaian bayi tentu saja, biasanya juga ada perlengkapan mandi & tidur anak, perangkat menyusui, dan juga printilan lain sesederhana mainan.
Nah untuk tahu apa saja yang kurasa perlu & penting di beli sejak sebelum persalinan bisa dicek di sini. Kalau ada barang yang sekiranya buibu kira akan temukan di daftar tapi tidak ada, seperti stroller, crib, bantal guling, dll, adalah karena menurutku nggak perlu disiapkan dari sekarang, atau bisa disewa, atau memang karena nggak berniat punya karena nggak berniat kupakaikan ke anak, hehe.
Nah dari sekian banyak daftar produk tadi, masih bisa dipilah lagi, mana yang bisa dibeli online dan tidak, atau perlu melihat secara offline dulu tapi belinya tetap online. Bebas, yang mana saja yang ternyaman untuk buibu.
2. Baca Review Kanan Kiri Kanan Kiri
Iya literally kanan kiri kanan kiri karena akupun pas cari review produk incaran nggak cukup 1-2 kali saja. Mulai dari forum, blog, ataupun memang paid promote di web tertentu, semua kujadikan bahan pertimbangan ‘tuk beli.
Review buibu, disandingkan dengan harganya, nah akan semakin logis tuh, karena memang harus diakui, ada harga ada kualitas itu somehow juga benar adanya yekan.
Jadi kalau misal nemu fakta bahwa produk X banyak yang cocok, oh ya wajar karena ternyata harganya pun premium jadi kualitasnya ya bisa banyak diterima oleh banyak orang. Dari situ bisa kita jadikan bahan pertimbangan lagi kan apakah masuk budget atau tidak.
3. Survei Harga Online
Meski buibu berniat beli produknya secara offline, kusaranken tetap survei harga dulu secara online baik di web resmi produknya (kalau ada) maupun di Tokped, Shopee, tororo.com, dan sejenisnya.
Fungsinya supaya punya gambaran saja dulu harganya sebenarnya sekitar berapaan sih? Web resmi bisa jadi lebih mahal, tapi bisa juga lebih murah kalau mereka punya official store di tokped, shopee, dll. Beberapa toko online yang kulak di tokped dkk juga kadang suka lebih murah lho!
Kalau perlu buat tabel perbandingan, produk A isi sekian, di tokped harga sekian, di shopee harga sekian, dst dst, jangan pernah capek survei pokoknya! 😂
4. Main (dan Belanja) Langsung ke Toko
Sudah ada daftar belanjaan beserta merek incaran & perkiraan harga secara online? Nah, kalau ada toko perlengkapan bayi yang terkenal murah di sekitaran buibu, silakan berangkat ke TKP dengan bawa daftarnya. Nggak perlu malu untuk hanya sekadar tanya harga per merek untuk dibandingkan & catat-catat.
Kapan sebaiknya beli di toko offline? Jika harganya lebih murah/hanya selisih sedikit (kira-kira senilai ongkir kalau beli online), jika model/desainnya susah ditemukan kalau beli online, jika ukuran & berat produk nggak merepotkan/beresiko untuk kita bawa pulang ke rumah, jika jenis barangnya memang lebih meyakinkan dibeli jika kita sudah cek kondisinya dulu (misal: stroller).
Kapan sebaiknya beli online? Jika ongkir & promonya lumayan, jika bisa menemukan 1 toko yang menyediakan beberapa barang incaran sekaligus supaya hemat ongkir, jika ukuran & berat produk masih cukup sesuai dengan ongkir yang kita bayar demi kenyamanan (tidak repot/beresiko dibanding membawanya sendiri), jika jenis barangnya tidak perlu pengecekan lebih dulu.
Aku sendiri kemarin proporsi belanjanya lebih banyak (1) online, (2) di Fany Baby ITC Kuningan, dan (3) di Audrey Baby Shop di ITC Cempaka Mas.
Untuk online mayoritas beli di Tokopedia, karena memang aku pembeli setia banget sejak lama 😂 Paling nyaman dengan layout mereka, dan karena sudah jadi Gold User jadi voucherku pun banyak~ 🙌
Untuk toko offline aku lebih nyaman berbelanja di Fany Baby. Kenapa? Harga sudah jelas dari awal dan memang lebih murah, merek yang lebih beragam, tidak ada mbak-mbak yang dedicated buat kita, somehow ini buatku lebih nyaman sih. Jadi setiap mbak di masing-masing area yang akan langsung pul barang kita di kasir gitu.
Sedangkan kalau di Audrey Baby Shop itu harganya masih tergantung ownernya lagi dikasihnya berapa, dan kayanya semakin banyak yang dibeli jadi lebih murah. Aku sih kurang suka sistem begitu karena justru jadi nggak jelas ya harga aslinya di berapa. Selain itu pas ke Audrey beberapa kali minta merek pembanding itu nggak tersedia, jadi males aku tuh~
5. Belanja Online
Nah, kalau ternyata setelah nyatet, cek review, survei, dan kelar belanja offline masih ada aja barang yang belum kebeli & memutusken ‘tuk beli online, jangan buru-buru juga.
Tahu sendiri dong kalau tokped dkk itu hobi betul ngadain promo macem flash sale, voucher cashback, sampai mother & baby fair online yang kebetulan sempet aku rasain juga sekitar bulan Maret kemarin. Lemayan bangat!
Nah jadi kuncinya mah tetap sama: rajin survei untuk bandingken harga, jangan lupa termasuk ongkir & promonya juga dibandingken, dan sabar nungguin kali-kali mereka ngadaken sale yekan.
Semouga, dengan tips trik belanja perlengkapan bayi (dan juga ibunya tentu saja) yang lemayan panjang ini bisa cukup membantu buibu untuk berhenti bingung mikir, “Kudu beli apa & mulai dari mana nih?” dan tentunya membantu menghemat budget belanjanya. Amen!